Selasa, 04 Desember 2012

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOIDDAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus nutans)


Isolasi Senyawa Flafonoid Dalam Daun Tumbuhan Dandang Gendis

1.Ekstraksi Flavonoid

Cara ekstraksi yang digunakan yaitu menurut Suwandi (2008) dengan pelarut yang digunakan adalah etanol 70%.
a.Ekstraksi dilakukan dengan merendam serbuk daun dandang gendis dalam etanol 70%.
b.Maserasi dilakukan selama 24 jam pada suhu kamar.
c.Ekstrak yang diperoleh disaring dan ampasnya direndam kembalidengan etanol 70%.
d.Filtrat hasil ekstraksi dikumpulkan menjadi satu. Selanjutnya ekstrak tersebut diuji fitokimia, uji golongan flavonoid, dan dihitung rendemennya
Filtrat hasil ekstraksi dikumpulkan menjadi satu. Selanjutnya ekstrak tersebut diuji fitokimia, uji golongan flavonoid, dan dihitung rendemennya.

2.Uji Fitokimia (Harbone 1987)

a.Sebanyak 0.1 g ekstrak dimasukkan ke dalam gelas piala
b.Ditambahkan 10 ml air panas dan didihkan selama 5 menit.
c.Setelah itu, disaring dan filtratnya digunakan untuk pengujian.
d.Filtrat dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 0.5 gserbuk Mg, 1 ml HCl pekat, dan 1 ml amilalkohole.
 Dikocok dengan kuat. Uji positif flavonoid ditandai denganterbentuknya warna merah, kuning, atau jingga pada lapisanamilalkohol.

3.Isolasi Golongan Flavonoid

a.Ekstrak daun dandang gendis yang merupakan ekstrak terbaik dipartisidengan
n-heksana.
b.Setelah itu, fraksi diambil dan dihidrolisis dengan HCl 2 N pada suhu100 ºC selama 60 menit.
c.Dilakukan ekstraksi partisi dengan etilasetat.
d.Fraksi etilasetat dikumpulkan dan dipekatkan dengan penguap putar
e.Ekstrak etilasetat difraksinasi menggunakan kromatografi kolomdengan elusi gradient (Analisis eluen terbaik dilakukan denganmenggunakan KLT. Plat KLT GF254 digunakan sebagai fase diam.Eluennya ialah berbagai macam pelarut yang berbeda kepolaran, yaituCHCl3, metanol, etilasetat, dan eter. Noda pemisahan dideteksi dibawah lampu UV 254 nm)
f.Pemisahan dengan kromatografi kolom dilakukan dengan menampung fraksi setiap 5 ml (Laju alir eluen yang dipakai ialah 0.2 ml/menit)
g.Fraksi kemudian diperiksa menggunakan KLT GF254 dengan larutan pengembang yang sama (Fraksi yang memberi nilai Rf dan noda yangsama digabungkan dan dilakukan uji aktivitas antioksidan)
h.Fraksi teraktif kemudian ditentukan golongan flavonoidnya menggunakan pereaksi golongan flavonoid dan KLT 2 arah
 i.Identifikasi fraksi teraktif selanjutnya dilakukan dengan menggunakanspektrofotometer FTIR.

4.Uji Golongan Flavonoid (Harbone1987)
a.Sebanyak 0.5 g ekstrak dilarutkan dengan 10 ml metanol-HCl 1 N(1:1)
b.Dipanaskan dalam labu Erlenmeyer pada suhu 95 ºC selama 1 jam.
c.Setelah itu didinginkan dan disaring
d.Filtratnya diekstraksi dengan etilasetat
e.Fase asamnya dipanaskan lagi sampai menjadi lebih pekat.
f.Ditenentukan golongan Flavonoid:
1)Sebanyak 1 ml ekstrak etilasetat ditambah 3 tetes CH3COOPb laludiamati warnanya (Flavon memberikan warna jingga hingga krem,kalkon memberikan warna jingga tua, dan auron memberikanwarna merah)
2)Sebanyak 1 ml ekstrak etilasetat ditambah 3 tetes NaOH 0.1 N laludiamati warnanya (Flavonol dan flavon memberikan warna kuning,sedangkan kalkon dan auron memberikan warna merah hinggaungu) 
3)Sebanyak 1 ml ekstrak etilasetat ditambah 3 tetes H2SO4 pekatlalu diamati warnanya (Flavonol dan flavon memberikan warnakuning, flavonol memberikan warna jingga hingga krem, dankalkon memberikan warna krem hingga merah tua).

C.Hasil Pengamatan

a.Uji Fitokimia Ekstrak Etanol 70%


Uji fitokimia
Ekstrak etanol 70% +
Alkaloid
+
Saponin
-
Flavonoid
+ + +
Triterpenoid
+
Steroid
-
tannin
-

 Keterangan: Tanda (+) menunjukkan tingkat intensitas warna

b.Uji Golongan Flavonoid Ekstrak Etanol 70%

Ekstrak
Pereaksi
Warna akhir
Gol.flavonoid
Etanol 70 %
CH3COOPb
Kream (+)
Flavon
NaOH 0,1 N
Kuning (+)
Flavonol dan flavon

 Keterangan: Tanda (+) menunjukkan tingkat intensitas warna

c.Uji Golongan Flavonoid Ekstrak Etilasetat

Ekstrak
Pereaksi
Warna akhir
Gol.flavonoid
Etil asetat
CH3COOPb
Kream (+)
Flavon
NaOH 0,1 N
Kuning (+)
Flavonol dan flavon

   http://www.scribd.com/doc/90252011/Isolasi-Dan-Identifikasi-Golongan-Flavonoid

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Mengapa pada ekstraksi flavanoid pada daun dandang gendis digunakan pelarut etanol 70 % dan apa fungsi dari perendaman yang dilakukan dua kali menggunakan pelarut etanol tersebut ?

    BalasHapus
  3. Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. etanol 70 % yang mempunyai sifat semi polar.

    menurut saya:
    Karena Sifat dari etanol 70% adalah pelarut yang bersifat semi polar, yang artinya dapat melarutkan senyawa polar maupun non polar. sehingga flavonoid, saponin dan tanin berdasarkan sifat kepolaran masing-masing dapat tersaring dalam etanol 70%.Etanol 70% adalah campuran dua bahan pelarut yaitu etanol dan air dengan kadar etanol 70% (v/v).
    Etanol memiliki sifat selektivitas yang tinggi (pelarut selektif) terhadap reaksi dan sebagainya.
    Pemilihan etanol sebagai pelarut menurut didasarkan beberapa pertimbangan diantaranya selektivitas, kelarutan, kerapatan, reaktivitas, dan titik didih. Etanol memiliki beberapa keunggulan sebagai pelarut yakni memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar, beda kerapatan yang signifikan sehingga mudah memisahkan zat yang akan dilarutkan. Etanol tidak bersifat racun, tidak eksplosif bila bercampur dengan udara, tidak korosif, dan mudah didapatkan.
    Tujuan melakukan rendeman selama 2kali dengan pelarut etanol untuk mendapatkan hasil filtrate dari ekstraksi tersebut karena pada rendeman yg pertama belum terdapat filtrate. Maka dari itu ekstrak tersebut dilakukan 2kali perendaman dan dapat di uji dgn langkah selanjutnya.

    BalasHapus
  4. Ya, dengan perendaman etanol yang bersifat polar, sampel yang mengandung flavonoid akan terikat dan didapatkan hasil ekstrat etanol.

    BalasHapus