UJIAN MID SEMESTER
1. Jelaskan bagaimana hubungan
struktur dan kereaktifan beberapa senyawa yang anda kenal; terhadap suatu
penyakit tertentu
Kuersetin dipercaya dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit degenerative dengan cara
mencegah terjadinya proses peroksidasi lemak. Kuersetin memperlihatkan kemampuan mencegah proses oksidasi dari Low Density Lipoproteins
(LDL) dengan cara menangkap radikal bebas dan menghelat ion logam transisi. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif karena memiliki satu
atau lebih electron tak berpasangan pada orbitalterluarnya. Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas
akanbereaksi dengan molekul
disekitarnya untuk memperoleh pasangan electron. Reaksi ini akan berlangsung terus menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta
penyakit degenerative lainnya. Oleh karena itu tubuh memerlukan suatu substansi
penting yaitu antioksidan yang mampu menangkap
radikal bebas tersebut sehingga tidak dapat menginduksi suatu penyakit.
Tiga gugus dari struktur
kuersetin yang membantu dalam menjaga kestabilan dan bertindak sebagai antioksidan ketika bereaksi dengan radikal bebas antara lain:
1. Gugus
O-dihidroksil pada cincin B
2. Gugus
4-oxo dalam konjugasi dengan alkena 2,3
3. Gugus
3- dan 5- hidroksil
Gugus
fungsi tersebut dapat mendonorkan elektron kepada cincin yang akan
meningkatkan jumlah resonansi dari struktur benzene senyawa Quersetin.
meningkatkan jumlah resonansi dari struktur benzene senyawa Quersetin.

2. Uraikanlah dan berikan contoh
dimana letak peran penting suatu metabolit sekunder dalam suatu tumbuh-tumbuhan
Metabolit
sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak
esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau
berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organism biasanya
menghasilkan senywa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu
jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam suatu
kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan
saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolic sekunder adalah untuk
mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit,menarik
polinator dan sebagai molekul sinyal. Ingkatnya metabolit sekunder digunakan
untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
Alkaloid telah dikenal selama
bertahun-tahun dan telah menarik perhatian terutama karena pengaruh
fisiologinya terhadap mamalia dan pemakaiannya di bidang farmasi, tetapi
fungsinya dalam tumbuhan hampir sama sekali kabur. Beberapa pendapat mengenai
kemungkinan perannya dalam tumbuhan sebagai berikut (Padmawinata, 1995):
a.
Alkaloid
berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam hewan
(salah satu pendapat yang dikemukan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi).
2. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tandon penyimpanan nitrogen meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut meskipun sangat kekurangan nitrogen.
2. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tandon penyimpanan nitrogen meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut meskipun sangat kekurangan nitrogen.
b.
Pada
beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit atau
pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung
fungsi ini tidak dikemukakan, mungkin merupakan konsep yang direka-reka dan
bersifat ‘manusia sentris’.
c.
Alkaloid
dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur, beberapa
alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangasang
perkecambahan yang lainnya menghambat.
d.
Semula
disarankan oleh Liebig bahwa alkaloid, karena sebagian besar bersifat basa,
dapat mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion dalam
tumbuhan.
Contohnya : pada
tanaman tembakau dapat membentuk asam salisilat sebagai antibodi. Bila tembakau
terkena virus maka produksi asam salisilat akan tinggi dan dalam tembakau dapat
melakukan proses metilasi pada as salisilat menjadi metil salisilat.
3. Kemukakan gagasan anda,
bagaimana idenya suatu senyawa bisa diisolasi dan purifikasi
Isolasi
Senyawa Bahan Alam
Isolasi adalah proses pemisahan komponen – komponen kimia yang terdapat suatu bahan organisme . isolasi terdiri dari pemisahan , pemurnian , identifikasi dan penetapan . salah satu cara isolasi umum digunakan adalah kromatografi . pemisahan dari kromatografi ini didasarkan pada sifat adsorbsi atau partisi dari senyawa yang dipisahkan terhadap adsorben dan cairan pengulasi .
Kromatografi adlah cara pemisahan komponen dalam sediaan secara penyarian berfraksi , penyerapan , penukar ion pada zat berpori , atau dengan menggunakan cairan atau gas pengalir . pemisahan terjadi karena komponen cuplikan bergerak dengan jarak yang berbeda yang di sebabka oleh perbedaan retensi komponen yang dipisahkan . terjadinya pemisaha komponen yang disebabkan oleh adanya perbedaan distribusidi antara dua fasa , yaitu fasa diam dan fasa bergerak.
Beberapa teknik kromatografi yang sering dilakukan adalah kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom biasa, kromatografi kolom vakum cair, dan kromatografi gais-cair
Isolasi adalah proses pemisahan komponen – komponen kimia yang terdapat suatu bahan organisme . isolasi terdiri dari pemisahan , pemurnian , identifikasi dan penetapan . salah satu cara isolasi umum digunakan adalah kromatografi . pemisahan dari kromatografi ini didasarkan pada sifat adsorbsi atau partisi dari senyawa yang dipisahkan terhadap adsorben dan cairan pengulasi .
Kromatografi adlah cara pemisahan komponen dalam sediaan secara penyarian berfraksi , penyerapan , penukar ion pada zat berpori , atau dengan menggunakan cairan atau gas pengalir . pemisahan terjadi karena komponen cuplikan bergerak dengan jarak yang berbeda yang di sebabka oleh perbedaan retensi komponen yang dipisahkan . terjadinya pemisaha komponen yang disebabkan oleh adanya perbedaan distribusidi antara dua fasa , yaitu fasa diam dan fasa bergerak.
Beberapa teknik kromatografi yang sering dilakukan adalah kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom biasa, kromatografi kolom vakum cair, dan kromatografi gais-cair
sedangkan pemurnian adalah
memisahkan komponen yang dicari dengan komponen-komponen lain yang dapat
mengganggu identifikasi kualitatif dan penentuan kuantitatifnya. Kedua metode
ini bisa disebut metode pemisahan.Prosedur pemisahan di laboratorium dapat digunakan
untuk pemurnian senyawa, identifikasi kualitatif dan penentuan kuantitatif
komponen yang dicari dalam suatu sampel bahan. Tujuan pemisahan dalam analisis
kimia adalah memisahkan komponen yang dicari dengan komponen-komponen lain yang
dapat menggangu identifikasi kualitatif dan penentuan kuantitatifnya.
Klasifikasi pemisahan dapat dibedakan atas dasar : (a) sifat fisik dan kimia;
(b) tipe prosesnya; (c) tipe fasanya. Pemisahan mempunyai kedudukan penting
pada pekerjaan tahap-tahap analisis kimia. Dalam suatu sampel, komponen yang
diinginkan umunya selalu berada bersama-sama dengan komponen lain. Pemisahan
yang kurang baik dapat mengakibatkan hasil pengukuran menjadi bias. Hal ini
akan mempengaruhi hasil analisis data, penarikan kesimpulan, dan pelaporan.
4. Kemukakan bagaimana idenya
suatu senyawa bahan alam dapat diketahui alur biosintesisnya
Biosintesis merupakan pembentukkan
molekul alami yang terjadi di dalam sel dari molekul lain yang kurang rumit
strukturnya, melalui reaksi endeorganik. Sedangkan jalur biosintetis dapat
diartikan sebagai urutan atau proses yang di dalamnya terdiri atas tahap-tahap
pembentukkan dari senyawa yang sederhana menjadi senyawa kompleks.
Alasan mengapa jalur biosintesis
perlu dipelajari adalah :
1. Bisa mengubah senyawa awal menjadi senyawa baru yang lebih bermanfaat dengan pertolongan suspensi sel
2. Berdasarkan biosintesis, metabolit sekunder dapat diumpankan dengan prazat untuk menjadi produk yang lebih cepat dengan kultur suspensi sel
3. Mengubah senyawa tertentu menjadi senyawa lain untuk menggantikan reaksi dengan kultur suspensi sel
Cara untuk mengetahui jalur biosintesis pada kultur jaringan adalah :
1. Dengan analisis senyawa kompleks sehingga dapat diketahui building block penyusunnya yang dapat mengarahkan kita kepada senyawa asal dan jalur biosintesisnya.
2. Pelabelan dengan radioisotop.
1. Bisa mengubah senyawa awal menjadi senyawa baru yang lebih bermanfaat dengan pertolongan suspensi sel
2. Berdasarkan biosintesis, metabolit sekunder dapat diumpankan dengan prazat untuk menjadi produk yang lebih cepat dengan kultur suspensi sel
3. Mengubah senyawa tertentu menjadi senyawa lain untuk menggantikan reaksi dengan kultur suspensi sel
Cara untuk mengetahui jalur biosintesis pada kultur jaringan adalah :
1. Dengan analisis senyawa kompleks sehingga dapat diketahui building block penyusunnya yang dapat mengarahkan kita kepada senyawa asal dan jalur biosintesisnya.
2. Pelabelan dengan radioisotop.
Kegunaan mengetahui jalur
biosintesis adalah dapat melakukan derivatisasi. Setelah kita mengetahui jalur
biosintesisnya , dan ternyata jalur biosintesisnya bercabang- cabang maka kita
dapat melakukan blocking pada salah satu cabang. Dengan adanya blocking
tersebut maka kita dapat meningkatkan metabolit sekunder yang kita inginkan
dari jalur biosintesis yang tidak kita blocking
Tidak ada komentar:
Posting Komentar